Wednesday, February 10, 2021

Sayonara Prameks! Selamat Bertugas di Rute Baru

Selasa (9/2) kemarin menjadi hari terakhir kereta Prambanan Ekspres (Prameks) bertugas di rute Solo-Yogyakarta. Menurut informasi yang saya dapatkan dari beberapa media, Prameks tidak sepenuhnya purnatugas, melainkan pindah rute Yogyakarta-Kutoarjo. Sementara rute Solo-Yogyakarta akan diisi KRL, sepertinya mirip dengan yang beroperasi di Jabodetabek.

Meski tidak lagi tinggal di Solo, kenangan naik Prameks masih melekat di ingatan saya. Ular besi itu menjadi moda transportasi favorit setiap bertandang ke Yogyakarta. Bagaimana tidak, hanya dengan 8 ribu rupiah, saya sudah bisa sampai di Jogja dalam waktu 1 jam.

Dulu, sewaktu masih di Solo, saya sering mendadak dapat ide di hari libur, "Wah, ke Jogja enak nih kayaknya!" Dan yang terjadi selanjutnya, saya langsung tancap gas ke stasiun, beli tiket, dan pergi ke Jogja.

Jalan Malioboro Yogyakarta

Sesampainya di Jogja, saya biasanya mlipir sarapan dulu di Soto Pak Gareng dekat stasiun Tugu. Selesai isi bensin, saya lalu berputar-putar di sekitaran Malioboro dan Keraton. Menjelang sore, saya berjalan kaki kembali ke stasiun Tugu untuk naik Prameks pulang ke Solo dengan hati gembira dan wajah keling terbakar matahari.

Kadang saya pergi dengan teman sekantor ke Jogja. Kalau ramai-ramai, kami biasanya beli tiket PP dari jauh-jauh hari biar terjamin kebagian semua. Tiket Prameks laris manis banget, lho! Nggak jarang juga saya apes kehabisan tiket dan terpaksa naik bis.

Di jam-jam sibuk yaitu dua keberangkatan pagi jelang masuk kantor atau sore usai pulang kantor, Prameks penuh penumpang. Penuhnya Prameks sangat berbeda dengan KRL Jabodetabek yang terasa sesak sampai-sampai mau garuk pantat saja susah. Ya, karena jumlah tiket Prameks juga dibatasi. Jadi walaupun penuh, kita masih bisa haha hehe.

Di Prameks, beberapa penumpang yang biasa berangkat di jam sibuk sudah berbekal kursi lipat kecil. Mereka memasrahkan tempat duduk di kereta untuk penumpang lain, sementara mereka duduk di dekat pintu dengan kursi yang mereka bawa.

Jika tidak kebagian tempat duduk dan tidak membawa kursi lipat, penumpang juga biasa duduk ndlosor di bawah, baik di lorong kereta atau di dekat pintu. Tidak ada yang marah-marah saat tidak sengaja bersenggolan atau saat langkahnya terhalang karena penumpang lain ndlosor di lantai kereta. Kondektur pun tidak mempermasalahkan hal itu.

Penumpang Prameks duduk di lantai kereta sambil tertidur

Berbeda dengan yang kutemui saat naik KRL. Pernah sekali waktu, sepulang bekerja saya nekat naik KRL sampai stasiun Grogol, dekat kosan. Ada ibu-ibu bertengkar karena bersenggolan saat berebut masuk kereta. Setelah itu, saya tidak mau lagi naik KRL di jam sibuk.

Kenikmatan lain yang hanya bisa dirasakan jika naik Prameks paling pagi adalah melihat pemandangan matahari terbit dengan latar gunung serta hamparan sawah di daerah Klaten. Mata yang terkantuk-kantuk karena bangun kepagian seketika jadi segar karena melihat cantiknya langit jingga.

Pemandangan matahari terbit yang mengintip di sela pintu Prameks

Pemandangan matahari terbit di persawahan di Klaten

Kereta Prameks bisa dibilang lumayan jadul. Interiornya pun jelas kalah dengan KRL Jabodetabek yang kursinya sudah empuk. Tapi saya yakin banyak yang akan merindukan kesederhanaan Prameks, termasuk saya.

Sayonara, Prameks!

Continue reading Sayonara Prameks! Selamat Bertugas di Rute Baru

Saturday, May 4, 2019

Belanja Buah dan Sayur Segar Praktis di Sayurbox

Belanja buah dan sayur segar di Sayurbox. (Cr: sayurbox.com)

Sebagai seorang anak kost yang lebih sering makan junk food, belakangan ini saya merasa badan kurang asupan vitamin karena jarang makan buah dan sayur. Sebenarnya sudah dari kapan hari saya pengin jalan-jalan ke pasar untuk sekedar beli beberapa kilo buah, tapi sampai sekarang nggak pernah kesampaian dengan berbagai alasan yang diada-adakan tentunya (hehe).

Tapi beberapa hari yang lalu, masalah saya akhirnya terpecahkan. Setelah berselancar di dunia maya, saya menemukan platform Sayurbox yang menyediakan beragam buah dan sayur segar yang bisa dipesan secara online, tentunya. Harga buah dan sayurnya beragam, kadang ada diskon yang lumayan menggiurkan serta bikin lapar mata.

Memang sebagian besar harga buah dan sayurnya lebih mahal dibanding yang ada di pasar (menurut sepengetahuan saya yang terbatas). Tapi kalau nggak pintar milih dan nawar di pasar kayak saya, kadang justru malah jadi zonk. Lalu setelah saya perhatikan, harga di sini masih lebih terjangkau daripada belanja di supermarket, plus kita nggak perlu mondar-mandir naik gojek atau angkot ke pasar sambil angkat belanjaan (emang kurang effort orangnya).

Dengan beberapa pertimbangan di atas, menurut saya worth it lah belanja di sini. Kalau mau hemat, tinggal pilih buah dan sayur yang agak murce atau lagi diskon. Prinsipnya kan yang penting ada asupan vitamin gituu.

Laman Sayurbox

Cara belanjanya bisa lewat website sayurbox.com atau download aplikasinya. Berhubung memori HP lagi penuh, jadilah saya pesan lewat website. Jangan lupa, pilih lokasi dan tanggal pengiriman yang ada di bagian atas website terlebih dahulu. Oh ya, untuk sementara Sayurbox baru bisa melayani pesanan di wilayah DKI Jakarta, Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, serta Depok, dan Bekasi. Daann kalau beda tanggal pengiriman, bisa berbeda juga stok buah dan sayurnya.

Pilih buah dan sayur di Sayurbox

Kalau udah atur tanggal dan lokasi, lanjut pilih buah dan sayur yang pengin kamu beli. Sekali lagiii, nggak semua produk tersedia di hari pemesanan. Jadi ada yang lagi nggak panen atau baru ready beberapa hari kemudian. Kalau buah yang kamu cari nggak ada, ya jangan dipaksa. Ini bukan kantong ajaib Doraemon yha permisah~

Check out kalau sudah selesai belanja
Setelah selesai belenjong-belenjongnya, pastikan lagi tidak ada yang tertinggal jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari karena ongkir tak semurah jajan ciki. Klik lanjut di pojok kanan bawah, lalu check out. Kamu bisa login atau daftar member dulu sebelum pembayaran biar bisa tracking order. Kalau kamu orangnya terlampau mager to the max, lanjut tanpa daftar juga nggak dosa (tapi kalau yang ini saya daftar dulu biar makin yaqin gitu).

Isi data pengiriman di Sayurbox
Kemudian isi data pribadi mulai dari nama, nomor telepon, sampai alamat lengkap, dan jangan lupa pilih estimasi waktu pengiriman. Kamu juga bisa tentuin packagingnya, mau pakai plastik atau enggak tinggal centang saja. Tambahin catatan kalau kamu punya pesan tertentu agar tidak menyesal di kemudian hari, misal minta salak yang warnanya pink, atau buah naga bentuk segitiga (ditabok ownernya). Lanjut ke pembayaran, terus transfer deh!

Buah kiriman dari Sayurbox
Setelah menanti beberapa hari, tada! Pesananku sampai dengan selamat di kosan. Berhubung pesanan saya nggak banyak, bungkusannya pakai paper bag. Total biaya yang saya bayar Rp59.294,- untuk lima item, yaitu pepaya, salak, jambu kristal, jeruk siem, dan jeruk lemon lokal sudah termasuk ongkos kirim Rp20.000,-.

Invoice
Waktu pesanan mau diantar, Sayurbox akan mengirim email dan sms pemberitahuan. Dari situ pelanggan bisa melacak informasi dan posisi pengantar paket. Aman dan terpercaya banget deh pokoknya! Buah-buah yang saya terima juga matang dan segar semua. Kemungkinan untuk order lagi, jawabannya tentu sudah pasti!

Pesan pemberitahuan
Well, semoga artikel ini bisa sedikit membantu kamu yang tinggal di sekitar Jadetabek dan pengin beli buah dengan praktis. Semoga Sayurbox juga bisa segera ekspansi ke kota-kota lain untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang nggak punya waktu (padahal mager) ke pasar macem saya.

Kontak:
Instagram: @sayurbox
Website   : www.sayurbox.com
Continue reading Belanja Buah dan Sayur Segar Praktis di Sayurbox

Sepotong Halo!

Hello! cr: unsplash.com/@lemonvlad


Halo, saya Tika dan ini adalah lapak bercerita saya yang baru!

Sebagai seseorang yang pelupa, saya sering tidak sengaja melupakan momen biasa sehari-hari yang kemudian terasa penting, bahkan bermakna di kemudian hari. Saya pikir, blog ini akan menjadi tempat paling cocok bagi saya untuk bercerita, menggores kenangan-kenangan masa lalu yang bisa saya baca dengan pasangan, anak, bahkan cucu-cucu saya di kemudian hari sambil menertawakannya bersama.


Entah sudah berapa kali saya berpindah lapak (sering pindah tapi jarang nulis, TUMAN!) tapi saya berharap ini yang terakhir dan semoga setelah ini saya bisa lebih rajin menulis. Akhir kata, selamat membaca bagi siapa saja yang sengaja atau tidak sengaja tersesat di sini!


Peluk jauh


Tika
Continue reading Sepotong Halo!